“Belajar Blog Supaya tidak go-Blog”

Azkya Cell


Kalo kata Roy Suryo Ngeblog itu kerjaan orang yang gak punya kerjaan, Blog itu sampah, nah lho…..Kalo Ali Bilang Ngeblog itu Numpang Nampang, kalo sampah…ya sampah…emang kerjaannya buang sampah bukan buang blog….Liat aja fotonya sampah semua kan? (Muke lo Gile…..hehehe).

Nah kalo minggu-minggu ini saya tidak bisa bantuin dulu Li…soalnya saya banyak project amal (heheheh….gak dibayar gitu li) lagian Mr. Ali kirim imel belum saya balas (lagi malas buka Internet), minta do’anya aja dech bulan depan mo ke Palestina (bukan mo nangkapin bom…dari israel lho) mo bikin website di sana..(lo mo ikut nggak Li…..lumayan jadi Kindow di sana) jadi harus persiapan dulu di sini. Nah kalo dah tenang gw bantuin lagi li…..

Selasa, 21 Desember 2010

ANAK PERTAMAKU YG PALING KU CINTAI.....


MUDAH2 AJA ANAK KU INI MENJADI ANAK YG SHOLEH DAN BERBAKTI AMA KEDUA ORANG TUANYA....AMINNNNN

 *Puisi Untuk Anakku Tercinta*


tetapi anakku…
Hidup memang pilihan…
Jika dengan pilihan ibu, engkau merasa sepi dan merana
Maka maafkanlah nak…
Maafkan ibu…
Maafkan ibu…
Percayalah nak, ibu sedang menyempurnakan puzzle kehidupan kita,
Agar tidak ada satu kepingpun bagian puzzle kehidupan kita yang hilang
Percayalah nak…
Sepi dan ranamu adalah sebagian duka ibu
Percayalah nak…
Engkau adalah selalu menjadi belahan nyawa ibu…

Lima Taman Terindah di Dunia


TAMAN yang indah senantiasa menghadirkan suasana nyaman dan santai. Saat berada di antara hamparan hijau pepohonan dan warna-warni bunganya, kedamaian akan segera menyelimuti hati.

Nah, berikut ini beberapa taman indah di berbagai dunia yang bisa mendatangkan kedamaian apabila Anda mengunjunginya.



  Keukenhof, Belanda

Keukenhof yang juga disebut Taman Eropa berada dekat Lisse di Belanda dan merupakan taman bunga terluas di dunia selama lebih dari lima puluh tahun. Di sini, Anda bisa melihat bunga warna-warni bermekaran.

Taman ini mempunyai lebih dari 7 juta bunga tulip dalam 100 varietas yang ditanam dengan tangan di areal seluas 32 hektare. Tulip memang bunga yang paling menonjol karena menjadi simbol nasional Belanda.

Taman ini didirikan pada 1949 oleh mantan walikota dari Lisse. Idenya adalah untuk menyajikan sebuah pameran bunga dimana para petani dari seluruh Belanda dan Eropa bisa memamerkan tanaman hibrida mereka.

Keukenhof dibuka setahun sekali pada minggu terakhir bulan Maret sampai pertengahan Mei. Waktu terbaik untuk melihat bunga tulip adalah sekitar pertengahan April.

  Taman Butchart, Victoria, Kanada
Anda bisa menemukan Taman Butchart bila berkunjung ke Teluk Brentwood di British Columbia, Kanada. Taman Butchart terdiri dari beberapa tema taman kecil. Tema taman pertama yaitu Taman Jepang dibuat pada 1904 oleh Jaennie Butchart (pemilik taman bersama suaminya Robert Pim Butchart) yang dibantu oleh desainer Isaburo Kishida.

Bunga seperti pansy, scillas, daphnes dan forsythias bisa Anda temui di sini sekitar bulan Maret seperti saat musim semi berlangsung. Selain tanaman, taman ini juga mempunyai koleksi burung yang dikumpulkan oleh Robert Pim Butchart.

Taman Butchart buka setiap hari mulai pukul 9.00 waktu setempat dengan harga yang berbeda-beda setiap musimnya. Pada musim panas US$28,1 (sekitar Rp254 ribu) untuk dewasa sedangkan anak US$2,86 (sekitar Rp26 ribu). Pada musim gugur US$23,57 (sekitar Rp213 ribu) untuk dewasa sedangkan anak-anak US$1,9 (sekitar Rp17 ribu)

  Taman Golden Gate, San Francisco

Taman Golden Gate memiliki setengah lusin kebun yang tampak berkilauan di musim semi, termasuk daerah yang dihususkan untuk mawar, tulip dan tanaman asli California. Selain itu Anda juga dapat menemukan bunga-bunga tropis eksotis di Konservatorium bunga.

Lahan seluas 1.017 hektare ini juga menjadi rumah bagi Museum Seni De Young, Akademi Ilmu Pengetahuan California, Taman Teh Jepang, dan Konservatorium bunga.

Anda bisa mengunjungi taman ini kapan saja dengan bebas biaaya masuk namun untuk memasuki museum dan tempat lainnya dikenakan biaya masuk.
Taman Royal Botanic, Kew, Inggris

Biasanya disebut sebagai Taman Kew, kebun yang bisa dinikmati publik ini mempunyai luas lebih dari 121 hektare dan merupakan koleksi tanaman hidup terbesar di dunia. Taman indah ini juga mempunyai koleksi lebih dari 30 ribu jenis tanaman. Di sini, Anda juga bisa melihat 6 rumah kaca yang mengagumkan.

Saat berkesempatan mengunjungi Inggris, jangan lupa mengunjungi taman ini. Taman Royal Botanic buka setiap hari mulai pukul 9.30 waktu setempat dengan tiket masuk 13,5 euro (sekitar Rp151 ribu) untuk orang dewasa sedangkan anak-anak bebas biaya masuk.

  Taman Mirabell, Salzburg, Austria
Anda mungkin tidak akan menemukan bunga edelweiss yang indah di Istana Mirabell, tapi Anda pasti akan mengenali taman Mirabell, yang terkanal pada film The Sound of Music. Fitur barisan dari bunga berwarna ungu, kuning, putih, oranye, merah muda dan merah, diselingi air mancur dan patung yang ada di sini sangat serasi terlihat.

Taman Mirabell dirancang ulang sekitar 1690 di bawah Pangeran-Uskup Agung Johann Ernst Graf von Thun. Di taman ini, Anda juga bisa melihat Air Mancur Pegasus, hasil karya Kaspar Gras dari Innsbruck yang dipasang pada tahun 1913. Selain itu, ada pula empat kelompok patung di sekitar air mancur yang diukir oleh Ottavio Mosto (1690). Patung-patung ini melambangkan 4 elemen yaitu api, udara, tanah dan air.

Taman Mirabell buka setiap hari mulai pukul 6.00 waktu setempat sampai senja hari. Anda bebas masuk ke taman ini karena tidak dikenakan biaya

Hindari Kiamat 2012? Menetaplah di Bugarach Prancis


LONDON - Banyak prediksi dan ramalan yang menyatakan bahwa dunia akan berakhir pada tahun 2012, ramalan yang paling banyak diyakini adalah milik Nostradamus dan juga ramalan Bangsa Maya.

Beberapa "pengarang eklektik" mengklaim bahwa perubahan besar-besaran dunia akan terjadi bertepatan dengan pegelaran Olimpiade di London dan juga perayaan “Queen Elizabeth Diamond Jubilee”, merupakan perayaan ke-60 kekuasaan monarki Ratu Elizabeth, pada 2012 mendatang.

Menurut beberapa orang, pada tahun 2012 merupakan "tahun perubahan spiritual".

Teori hari kehancuran ini dikutip dari buku terbitan tahun 1995, The Mayan Prophecies, yang terkait dengan kalender Bangsa Maya dengan periode perputaran matahari. Para tetua Bangsa Maya sendiri membantah akan hal tersebut.

Sementara buku lainnya yang jadi acuan adalah The Nostradamus Code, buku yang menceritakan tentang bencana yang disebabkan oleh komet, yang membuat anti-Kristus untuk menebarkan pasukannya di seluruh dunia dengan menggunakan kedok bantuan dalam upayanya mempersiapkan perang nuklir.

"Banyak spiritualis dan filosofis baru yang meyakini bahwa umat manusia akan memasuki era pencerahan pada tahun 2012," demikian kutip Armageddon online.

Banyak pula yang meyakini sebuah desa di Prancis yang indah bernama Bugarach, merupakan desa yang menerima invasi yang dilakukan UFO.

Desa itu pun menjadi fokus pencarian pengguna internet karena dikabarkan merupakan satu-satunya tempat di bumi yang bisa selamat dari kiamat pada tahun 2012. Demikian lansir Telegraph, Rabu (22/12/2010).

Orang yang meyakini kiamat akan terjadi pada 2012 ini pun mempercayai bahwa puncak gunung Le Pic de Bugarec merupakan tempat pemberhentian (garasi) bagi UFO. (srn)
 

 *'Kiamat' 2012, Aktivitas Natural Matahari *

 

 

JAKARTA - Perkiraan akan datangnya kiamat pada 2012 telah banyak dibahas di berbagai media. Faktanya, perkiraan tersebut sebenarnya merupakan fenomena alami berupa aktivitas maksimal matahari yang rutin terjadi secara berkala setiap 11 tahun sekali.

Kepala Lembaga Penerbangan dan Antariksa Nasional (Lapan) Adi Sadewo Salatun menyebutkan, dalam ilmu sains, fenomena seperti ini dikatakan sebagai kiamat scientific.

"Kita mengenal dua kiamat. Satu adalah kiamat reliji yang diyakini setiap umat sesuai dengan kepercayaannya masing-masing. Yang kedua adalah kiamat scientific," kata Adi saat ditemui di kantornya, Senin (9/11/2009).

"Secara sederhana, para astronom menggambarkannya sebagai aktivitas kekuatan gravitasi matahari yang sangat kuat dan setiap 11 tahun sekali perilakunya meningkat. Saat tarik menarik gravitasi demikian kuat dan tidak tertahankan lagi, hal ini akan menyebabkan ledakan hidrogen," kata Adi.

Secara sederhana, Adi menyebutkan bahwa ketika mengalami aktivitas maksimal, matahari mengeluarkan radiasi yang bisa mempengaruhi Bumi. Saat gravitasinya melemah, matahari akan mengembang dan Bumi bisa masuk ke dalam apinya.

Dampak yang ditimbulkan berpengaruh besar terhadap Bumi. Sebagai contoh, saat terakhir kali terjadi, fenomena ini menyebabkan orbit satelit bergeser. Ketika itu satelit palapa berubah letaknya. Pun dengan satelit-satelit milik negara lain. Satelit Ardios milik Jepang bahkan mati total. Hal ini tentunya mempengaruhi komunikasi masyarakat di Bumi.

Pada kasus yang cukup ekstrim hal ini akan mengganggu transmisi listrik di Bumi yang menyebabkan gardu PLN meledak dan mati listrik.

"Tugas Lapan adalah memberitahukan hal ini kepada operator telekomunikasi, PLN dan masyarakat lainnya menjelang terjadinya fenomena tersebut," kata Adi.

Namun menurut Adi, sejauh pengamatan Lapan hingga saat ini yang terlihat hanya aktifitas matahari yang wajar, belum ada gejala yang perlu ditakutkan.

"Saat matahari akan melakukan aktivitas maksimal, mulai sekarang bisa terdeteksi bagaimana perilakunya," tandasnya. (srn)
 

     *NASA Bantah Kiamat Terjadi di 2012*

 

 

LONDON - Sebuah film Hollywood bertajuk '2012' telah menarik perhatian warga dunia. Pasalnya, sebuah ramalan yang beredar di internet pun menyatakan hal yang sama, bahwa dunia dan seluruh isinya akan berakhir pada tahun itu.

Bahkan, dilansir Big News Network, Rabu (11/11/2009), beberapa email yang menyebar di kalangan pengguna internet telah menuduh badan antariksa Amerika (NASA) menutup-nutupi kebenaran tentang kondisi planet bumi saat ini. Namun NASA telah membantah tuduhan ini dan menganggap berita tersebut hanya 'hoax'.

NASA sendiri sangat yakin jika kiamat belum akan terjadi pada tahun 2012. Pasalnya, jika prediksi yang mengatakan akan terjadi tabrakan antar bumi dengan planet lain di tata surya kita, pastinya para astronom dunia sudah bisa memprediksi puluhan tahun sebelumnya. Bahkan sebelum tabrakan terjadi, beberapa planet yang ada dan dekat dengan bumi sudah bisa terlihat dengan mata telanjang karena jaraknya yang semakin dekat dengan bumi.

"Para ilmuwan dan astronom dunia pasti akan menjawab hal yang sama, bahwa mereka belum melihat tanda-tanda akan terjadi kiamat pada tahun 2012," ujar pihak NASA.

Lagipula, lanjut pihak NASA, planet bumi masih berada dalam kondisi baik-baik saja meski telah berumur lebih dari empat juta tahun.

Teori kiamat ini sempat menyeruak dan menyebutkan kiamat akan terjadi pada Mei 2003. Namun ketika teori tersebut tidak terbukti, penanggalan kiamat kemudian berubah menjadi 21 Desember 2012, bertepatan dengan peristiwa titik balik matahari yang terdapat dalam penanggalan kuno milik suku Maya.

NASA pun tetap bersikeras bahwa penanggalan kuno suku Maya tersebut tidak berarti dunia akan berakhir pada tanggal tersebut. Bahkan NASA tidak mendeteksi adanya penjajaran planet di angkasa dalam puluhan tahun ke depan.

"Meskipun terjadi penjajaran planet di atas sana, seperti yang telah diramalkan, tetap saja efeknya masih bisa kita hindari," ujar pihak NASA. (srn)

 

 

Cibodas, Surganya Bumi



"SEANDAINYA masih ada surga di muka bumi ini, maka Cibodas pastilah merupakan sebagian dari surga itu”.

Begitulah gambaran kekaguman seorang ahli fisiologi tumbuhan Dr. F.W. Went tentang keindangan Kebun Raya Cibodas. Dr. F.W. Went mungkin benar. karena bila datang langsung ke Kebun Raya Cibodas, tak terbayangkan keindahannya. Pepohonan dan tetumbuhan nan hijau terhampar sepanjang mata memandang.

Kebun Raya yang luasnya 85 hektar yang terletak di kaki Gunung Gede-Pangrango ini sudah lama dikenal sebagai obyek wisata yang sangat menarik. Bahkan, ada yang memberikan julukan Taman Firdaus di Asia.

Keindahan Kebun Raya Cibodas didukung koleksi pepohonannya. Di sini tersimpan koleksi ratusan pepohonan baik yang tua maupun pepohonan muda. Tercatat 5.831 contoh tanaman dari 1.206 jenis hidup di sini.

Kebun Raya Cibodas yang merupakan pintu gerbang bagi para pendaki gunung yang ingin mendaki Gunung Gede dikunjungi tidak kurang dari 400.000 orang. Beberapa lokasi yang diminati pengunjung antara lain rumah kaca (green house), Jalan Araucaria (auracarua Avenue), Air Terjun Cibodas dan lokasi lanskap beserta kolam air mancur.

Di rumah kaca yang berisi kaktus, Anda bisa melihat anggrek dan tanaman langka yang beraneka ragam. Ada hampir 4.000 contoh tanaman dari 350 jenis kaktus 360 jenis anggrek tersimpan di rumah kaca ini.

Sebagai obyek wisata alam, Kebun Raya Cibodas, akan memanjakan. Anda beserta keluarga dengan keindahan alamnya. Udara sejuk, angin sepoi-sepoi dan kicauan burung akan membawa Anda ke alam khayalan yang tak terbayangkan sebelumnya.

Gemericik air mancur yang keluar dengan derasnya akan menyambut pengunjung begitu melewati pintu gerbang Kebun Raya Cibodas. Puluhan ikan mas besar-besar yang menghuni kolam tepat di seberang pintu gerbang, seakan mengajak Anda untuk menikmati Kebun Raya Cibodas sepuas-puasnya.

Untuk menjelajahi seluruh isi Kebun Raya Cibodas, berjalan kaki akan lebih menyenangkan. Namun, mengingat konturnya yang naik-turun, sebaliknya berkendaraan. Kecuali jika fisik Anda kuat.

Selain menyuguhkan pepohonan nan hijau, di bagian belakang kebun di Anda dapat melihat sungai yang airnya jernih. Karena membelah jalan, Anda harus melintasi sungai yang penuh dengan bebatuan ini. Sungai ini terletak di ketinggian, sehingga bila Anda memandang pemandangan sekitar, serasa akan berada di puncak gunung. Di sekitar sungai ini, jika kebetulan, Anda dapat bertemu dengan kera bahkan babi hutan.

Kebun Raya Cibodas terletak di desa Rarahan, Cimacan, Cianjur. Jaraknya sekitar 85 km dari Jakarta. Atau, sekitar 90 menit perjalnaan melalui jalan raya Bogor-Puncak-Cianjur. Dari pinggir jalan raya kita masih harus berjalan atau menaiki kendaraan kurang lebih 4 km lagi untuk tiba di sana. Kebun yang letaknya di ketinggian 1.500 m ini berhawa sejuk, 18 derajat celcius.

Pembukaan Kebun Raya Cibodas terkait dengan sejarah masuknya kina di Indonesia. Pada awalnya, ahli botani Belanda Johannes Elias Teysmann menyiapkan lahan yang kini Kebun Raya Cibodas itu untuk perkebunan kina. Tapi tanah di Cibodas tidak cocok untuk pohon kina.

Bibit pohon kina yang dibawa dari negeri Belanda tiba di Batavia pada 11 April 1852 yang dijadikan hari lahirnya Kebun Raya Cibodas.

Pulau Sumba, Wisata Tradisional di Tengah Modernitas



















INGIN melihat keaslian perkampungan tua di zaman modern ini? Pulau Sumba, Nusa Tenggara Timur (NTT) tempatnya. Sumba memberikan panorama kontras yang unik.

Di satu sisi, tawaran dunia modern tak terelakkan dan terpaksa berhadapan dengan warisan tradisi masa lalu yang sangat kental di sisi yang lain.

Sumba ternyata bukan sekadar padang sabana, yang akrab dengan ringkikan kuda sandel. Juga, bukan sekadar menawan mata ketika kaum pria mempertontonkan kemahiran berkuda, dengan tubuh duduk tegap di punggung kuda mengiring ternak gembalaannya.

Pulau yang dikenal sebagai Pulau Sandelwood ini menyimpan situasi kontras yang tampak di Waikabubak, Ibukota Kabupaten Sumba Barat. Sepintas, kota ini tak berbeda dengan kota kabupaten lain di NTT. Sejumlah ruas jalan sudah licin berlapis hotmix, yang meliuk-liuk di bawah perbukitan. Namun, kalau kaki berbelok arah untuk menapaki bukit, di sana akan ditemui kehidupan dengan deretan rumah tradisional yang seolah tak terjangkau perubahan zaman.

Di kota ini, ada sejumlah kampung tua yang bisa dinikmati keasliannya, seperti Kampung Tarung, Tambelar, Desa Elu, Bodo Ede, dan Kampung Paletelolu. Kampung Tarung, misalnya, merupakan kampung tua yang terletak persis di jantung kota. Sama dengan yang lain, kampung ini dipenuhi dengan deretan rumah menara beratap ilalang, rumah tradisional khas Sumba.

Rumah tradisional Sumba terdiri dari tiga bagian. Lantai paling dasar merupakan kandang ternak (kuda). Kemudian, lantai dua merupakan tempat keluarga, tempat tidur dan perapian terletak persis di bagian tengah. Sedangkan, bagian menara merupakan gudang atau tempat menyimpan persediaan pangan.
Nuansa masa lalu kian sempurna ketika rumah tradisional itu berpadu dengan kuburan batu, yang mengingatkan kehidupan masa megalitikum—zaman batu besar—salah satu babak zaman prasejarah. Tak salah lagi, Sumba merupakan sorga bagi peneliti megalit.

Di setiap sudut kota dan kampung begitu mudah Anda menemukan menhir—batu besar seperti tiang atau tugu yang ditegakkan di tanah, sebagai tanda peringatan dan lambang arwah nenek moyang. Begitu juga dolmen—monumen prasejarah berupa meja batu datar yang ditopang tiang batu, dalam berbagai ukuran sangat mudah dijumpai di setiap kampung.

Berbagai ornamen masa lalu itu tidaklah berdiri sendiri, melainkan terkait erat kehidupan sebagian masyarakat Sumba yang menganut agama tradisional Marapu. Marapu merupakan agama asli orang Sumba sebelum disentuh pengaruh agama Kristen. Kini, komunitas Marapu semakin terdesak seiring tak ada jaminan dari negara akan eksistensi dari keyakinan di luar enam agama resmi negara.

Meski tanpa pengakuan dari negara, komunitas Marapu tetap eksis dalam menjalankan upacara keagamaan, termasuk upacara kelahiran, perkawinan, kematian, dan syukuran. Bahkan, komunitas Marapu di wilayah Kota Waikabubak mengenal adanya wula podu (bulan suci) selama satu bulan sekitar Oktober dan November setiap tahun.

Upacara perkawinan tidak kalah menyimpan daya tarik. Namun, ini membutuhkan keberuntungan wisatawan untuk menyaksikan upacara perkawinan, terutama ketika terjadi pembicaraan mengenai belis (mas kawin). Sebab, belis dalam rupa ternak itu bisa mencapai puluhan ekor kuda, kerbau dan sapi yang harus diserahkan ke keluarga perempuan. Apalagi, kalau perkawinan itu melibatkan kaum “darah biru”.

Selain upacara wula podu, komunitas Marapu di Sumba Barat juga mempunyai upacara adat pasola, yang sangat atraktif. Sama dengan wula podu, pagelaran pasola dilakukan berdasarkan perhitungan kaum tetua adat. Hal ini menjadi kendala tersendiri bagi wisatawan untuk merencanakan perjalanan.

Pasola merupakan perang berkuda yang melibatkan dua kelompok besar pasukan berkuda dan saling menyerang dengan senjata lembing kayu. Pasola digelar sekali dalam setahun, antara Pebruari dan Maret di empat wilayah di Sumba Barat, yakni di Wanokaka, Lamboya, Gaura dan Kecamatan Kodi.
Kecuali wula podu dan pasola, upacara kematian juga menyimpan pesona budaya tersendiri. Seseorang yang meninggal dunia, tidak akan serta merta dikuburkan. Tapi, bisa dibiarkan antara tiga sampai satu pekan di rumah sebelum dimakamkan. Setiap hari, keluarga duka harus menjamu tamu yang melayat dengan makanan dan minuman.

Pulau Sumba sesungguhnya bukan hanya menawarkan wisata budaya. Pesona alamnya pun tak kalah memikat. Setelah letih menyaksikan objek budaya, wisatawan bisa menyegarkan diri dengan menyaksikan air terjun di Weikelo Sawah, sekitar 9 km dari Waikabubak. Air terjun yang pernah dimanfaatkan sebagai sumber listrik itu menawarkan panorama yang alami, dengan sumber air dari gua yang cukup besar.



Senin, 11 Oktober 2010

Sejarah

Sebelum bernama Persib, di Kota Bandung berdiri Bandoeng Inlandsche Voetball Bond (BIVB) pada sekitar tahun 1923. BIVB ini merupakan salah satu organisasi perjuangan kaum nasionalis pada masa itu. Tercatat sebagai Ketua Umum BIVB adalah Mr. Syamsudin yang kemudian diteruskan oleh putra pejuang wanita Dewi Sartika, yakni R. Atot.
Atot ini pulalah yang tercatat sebagai Komisaris daerah Jawa Barat yang pertama. BIVB memanfaatkan lapangan Tegallega didepan tribun pacuan kuda. Tim BIVB ini beberapa kali mengadakan pertandingan diluar kota seperti Yogyakarta dan Jatinegara Jakarta.
Pada tanggal 19 April 1930, BIVB bersama dengan VIJ Jakarta, SIVB (Persebaya), MIVB (sekarang PPSM Magelang), MVB (PSM Madiun), VVB (Persis Solo), PSM (PSIM Yogyakarta) turut membidani kelahiran PSSI dalam pertemuan yang diadakan di Societeit Hadiprojo Yogyakarta. BIVB dalam pertemuan tersebut diwakili oleh Mr. Syamsuddin. Setahun kemudian kompetisi tahunan antar kota/perserikatan diselenggarakan. BIVB berhasil masuk final kompetisi perserikatan pada tahun 1933 meski kalah dari VIJ Jakarta.
BIVB kemudian menghilang dan muncul dua perkumpulan lain yang juga diwarnai nasionalisme Indonesia yakni Persatuan Sepakbola Indonesia Bandung (PSIB) dan National Voetball Bond (NVB). Pada tanggal 14 Maret 1933, kedua perkumpulan itu sepakat melakukan fusi dan lahirlah perkumpulan yang bernama Persib yang kemudian memilih Anwar St. Pamoentjak sebagai Ketua Umum. Klub- klub yang bergabung kedalam Persib adalah SIAP, Soenda, Singgalang, Diana, Matahari, OVU, RAN, HBOM, JOP, MALTA, dan Merapi.
Persib kembali masuk final kompetisi perserikatan pada tahun 1934, dan kembali kalah dari VIJ Jakarta. Dua tahun kemudian Persib kembali masuk final dan menderita kekalahan dari Persis Solo. Baru pada tahun 1937, Persib berhasil menjadi juara kompetisi setelah di final membalas kekalahan atas Persis.
Di Bandung pada masa itu juga sudah berdiri perkumpulan sepak bola yang dimotori oleh orang- orang Belanda yakni Voetbal Bond Bandung & Omstreken ( VBBO). Perkumpulan ini kerap memandang rendah Persib. Seolah- olah Persib merupakan perkumpulan “ kelas dua “. VBBO sering mengejek Persib. Maklumlah pertandingan- pertandingan yang dilangsungkan oleh Persib dilakukan di pinggiran Bandung—ketika itu—seperti Tegallega dan Ciroyom. Masyarakat pun ketika itu lebih suka menyaksikan pertandingan yang digelar VBBO. Lokasi pertandingan memang didalam Kota Bandung dan tentu dianggap lebih bergengsi, yaitu dua lapangan dipusat kota, UNI dan SIDOLIG.
Persib memenangkan “ perang dingin “ dan menjadi perkumpulan sepakbola satu- satunya bagi masyarakat Bandung dan sekitarnya. Klub-klub yang tadinya bernaung dibawah VBBO seperti UNU dan SIDOLIG pun bergabung dengan Persib. Bahkan VBBO kemudian menyerahkan pula lapangan yang biasa mereka pergunakan untuk bertanding yakni Lapangan UNI, Lapangan SIDOLIG ( kini Stadion Persib ), dan Lapangan SPARTA ( kini Stadion Siliwangi ). Situasi ini tentu saja mengukuhkan eksistensi Persib di Bandung.
Ketika Indonesia jatuh ke tangan Jepang. Kegiatan persepakbolaan yang dinaungi organisasi lam dihentikan dan organisasinya dibredel. Hal ini tidak hanya terjadi di Bandung melainkan juga diseluruh tanah air. Dengan sendirinya Persib mengalami masa vakum. Apalagi Pemerintah Kolonial Jepang pun mendirikan perkumpulan baru yang menaungi kegiatan olahraga ketika itu yakni Rengo Tai Iku Kai.
Tapi sebagai organisasi bernapaskan perjuangan, Persib tidak takluk begitu saja pada keinginan Jepang. Memang nama Persib secara resmi berganti dengan nama yang berbahasa Jepang tadi. Tapi semangat juang, tujuan dan misi Persib sebagai sarana perjuangan tidak berubah sedikitpun.
Pada masa Revolusi Fisik, setelah Indonesia merdeka, Persib kembali menunjukkan eksistensinya. Situasi dan kondisi saat itu memaksa Persib untuk tidak hanya eksis di Bandung. Melainkan tersebar diberbagai kota, sehingga ada Persib di Tasikmalaya, Persib di Sumedang, dan Persib di Yogyakarta. Pada masa itu prajurit- prajurit Siliwangi hijrah ke ibukota perjuangan Yogyakarta.
Baru tahun 1948 Persib kembali berdiri di Bandung, kota kelahiran yang kemudian membesarkannya. Rongrongan Belanda kembali datang, VBBO diupayakan hidup lagi oleh Belanda ( NICA ) meski dengan nama yang berbahasa Indonesia Persib sebagai bagian dari kekuatan perjuangan nasional tentu saja dengan sekuat tenaga berusaha menggagalkan upaya tersebut. Pada masa pendudukan NICA tersebut, Persib didirikan kembali atas usaha antara lain, dokter Musa, Munadi, H. Alexa, Rd. Sugeng dengan Ketua Munadi.
Perjuangan Persib rupanya berhasil, sehingga di Bandung hanya ada satu perkumpulan sepak bola yakni Persib yang dilandasi semangat nasionalisme. Untuk kepentingan pengelolaan organisasi, decade 1950- an ini pun mencatat kejadian penting. Pada periode 1953-1957 itulah Persib mengakhiri masa pindah- pindah sekretariat. Walikota Bandung saat itu R. Enoch, membangun Sekretariat Persib di Cilentah. Sebelum akhirnya atas upaya R.Soendoro, Persib berhasil memiliki sekretariat Persib yang sampai sekarang berada di Jalan Gurame.
Pada masa itu, reputasi Persib sebagai salah satu jawara kompetisi perserikatan mulai dibangun. Selama kompetisi perserikatan, Persib tercatat pernah menjadi juara sebanyak empat kali yaitu pada tahun 1961, 1986, 1990, dan pada kompetisi terakhir pada tahun 1994. Selain itu Persib berhasil menjadi tim peringkat kedua pada tahun 1950, 1959, 1966, 1983, dan 1985.
Keperkasaan tim Persib yang dikomandoi Robby Darwis pada kompetisi perserikatan terakhir terus berlanjut dengan keberhasilan mereka merengkuh juara Liga Indonesia pertama pada tahun 1995. Persib yang saat itu tidak diperkuat pemain asing berhasil menembus dominasi tim tim eks galatama yang merajai babak penyisihan dan menempatkan tujuh tim di babak delapan besar. Persib akhirnya tampil menjadi juara setelah mengalahkan Petrokimia Putra melalui gol yang diciptakan oleh Sutiono Lamso pada menit ke-76.
Sayangnya setelah juara, prestasi Persib cenderung menurun. Puncaknya terjadi saat mereka hampir saja terdegradasi ke Divisi I pada tahun 2003. Beruntung, melalui drama babak playoff, tim berkostum biru-biru ini berhasil bertahan di Divisi Utama.
Sebagai tim yang dikenal tangguh, Persib juga dikenal sebagai klub yang sering menjadi penyumbang pemain ke tim nasional baik yunior maupun senior. Sederet nama seperti Risnandar Soendoro, Nandar Iskandar, Adeng Hudaya, Heri Kiswanto, Adjat Sudradjat, Yusuf Bachtiar, Dadang Kurnia, Robby Darwis, Budiman, Nuralim, Yaris Riyadi hingga generasi Erik Setiawan merupakan sebagian pemain timnas hasil binaan Persib.

Sejarah Persib Bandung


Sebelum bernama Persib, di Kota Bandung berdiri Bandoeng Inlandsche Voetball Bond ( BIVB ) pada sekitar tahun 1923. BIVB ini merupakan salah satu organisasi perjuangan kaum nasionalis. Tercatat sebagai Ketua Umum BIVB adalah Mr. Syamsudin yang kemudian diteruskan oleh putra pejuang wanita Dewi Sartika, yakni R. Atot.
Atot ini pulalah yang tercatat sebagai Komisaris daerah Jawa Barat yang pertama. BIVB memanfaatkan lapangan Tegallega didepan tribun pacuan kuda. Tim BIVB ini beberapa kali mengadakan pertandingan diluar kota seperti Yogyakarta dan Jatinegara Jakarta.
Add caption
BIVB kemudian menghilang dan muncul dua perkumpulan lain yang juga diwarnai nasionalisme Indonesia yakni Persatuan Sepak Bola Indonesia Bandung ( PSIB ) dan National Voetball Bond ( NVB ).
Pada tanggal 14 Maret 1933, kedua perkumpulan itu sepakat melakukan fusi dan lahirlah perkumpulan yang bernama Persib yang kemudian memilih Anwar St. Pamoentjak sebagai Ketua Umum. Klub- klub yang bergabung kedalam Persib adalah SIAP, Soenda, Singgalang, Diana,Matahari, OVU, RAN, HBOM, JOP, MALTA, dan Merapi. Di Bandung pun saat itu pun sudah berdiri perkumpulan sepak bola yang dimotori oleh orang- orang Belanda yakni Voetbal Bond Bandung & Omstreken ( VBBO). Perkumpulan ini kerap memandang rendah Persib. Seolah- olah Persib merupakan perkumpulan “ kelas dua “. VBBO sering mengejek Persib. Maklumlah pertandingan- pertandingan yang dilangsungkan oleh Persib dilakukan dipinggiran Bandung—ketika itu—seperti Tegallega dan Ciroyom.
Masyarakat pun ketika itu lebih suka menyaksikan pertandingan yang digelar VBBO. Lokasi pertandingan memang didalam Kota Bandung dan tentu dianggap lebih bergengsi, yaitu dua lapangan dipusat kota, UNI dan SIDOLIG.
Persib memenangkan “ perang dingin “ dan menjadi perkumpulan sepakbola satu- satunya bagi masyarakat Bandung dan sekitarnya.Klub- klub yang tadinya bernaung dibawah VBBO seperti UNU dan SIDOLIG pun bergabung dengan Persib. Bahkan VBBO kemudian menyerahkan pula lapangan yang biasa mereka pergunakan untuk bertanding yakni Lapangan UNI, Lapangan SIDOLIG ( kini Stadion Persib ), dan Lapangan SPARTA ( kini Stadion Siliwangi ). Situasi ini tentu saja mengukuhkan eksistensi Persib di Bandung.


Ketika Indonesia jatuh ke tangan Jepang. Kegiatan persepakbolaan yang dinaungi organisasi lam dihentikan dan organisasinya dibredel. Hal ini tidak hanya terjadi di Bandung melainkan juga diseluruh tanah air. Dengan sendirinya Persib mengalami masa vakum. Apalagi Pemerintah Kolonial Jepang pun mendirikan perkumpulan baru yang menaungi kegiatan olahraga ketika itu yakni Rengo Tai Iku Kai. Tapi sebagai organisasi bernapaskan perjuangan, Persib tidak takluk begitu saja pada keinginan Jepang. Memang nama Persib secara resmi berganti dengan nama yang berbahasa Jepang tadi. Tapi semangat juang, tujuan dan misi Persib sebagai sarana perjuangan tidak berubah sedikitpun.
Pada masa Revolusi Fisik, setelah Indonesia merdeka, Persib kembali menunjukkan eksistensinya. Situasi dan kondisi saat itu memaksa Persib untuk tidak hanya eksis di Bandung. Melainkan tersebar diberbagai kota, sehingga ada Persib di Tasikmalaya, Persib di Sumedang, dan Persib di Yogyakarta.
Pada masa itu prajurit- prajurit Siliwangi hijrah ke ibukota perjuangan Yogyakarta. Baru tahun 1948 Persib kembali berdiri di Bandung, kota kelahiran yang kemudian membesarkannya.
Rongrongan Belanda kembali datang, VBBO diupayakan hidup lagi oleh Belanda ( NICA ) meski dengan nama yang berbahasa Indonesia Persib sebagai bagian dari kekuatan perjuangan nasional tentu saja dengan sekuat tenaga berusaha menggagalkan upaya tersebut. Pada masa pendudukan NICA tersebut, Persib didirikan kembali atas usaha antara lain, dokter Musa, Munadi, H. Alexa, Rd. Sugeng dengan Ketua Munadi.
Perjuangan Persib rupanya berhasil, sehingga di Bandung hanya ada satu perkumpulan sepak bola yakni Persib yang dilandasi semangat nasionalisme. Untuk kepentingan pengelolaan organisasi, decade 1950- an ini pun mencatat kejadian penting. Pada periode 1953- 1957 itulah Persib mengakhiri masa pindah- pindah secretariat. Walikota Bandung saat itu R. Enoch, membangunkan Sekretariat Persib di Cilentah.
Awal Persib memiliki gedung yang kini berada di Jalan Gurame, adalah upaya R. Soendoro, seorang overste replubiken yang baru keluar dari LP Kebonwaru pada tahun 1949. Pada waktu itu, melalui kepengurusan yang dipimpinnya, Soendoro menghadap kepada R. Enoch yang kebetulan kawan baiknya. Dari hasil pembicaraan, Walikota mendukung dan memberikan sebidang tanah di Jalan Gurame sekarang ini.
Pada saat itu, karena kondisi keuangan yang memprihatinkan, Persib tidak memiliki dana untuk membangun gedung, Soendoro kembali menemui Walikota dan menyatakan, “ Taneuh puguh deui, tapi rapat ditiungan ku langit biru,” kata Soendoro.
Akhirnya Enoch juga membantu membangun gedung yang kemudian mengalami dua kali renovasi. Kiprah Soendoro sendiri didunia sepak bola diteruskan putranya, antara lain, Soenarto, Soenaryono, Soenarhadi, Risnandar, dan Giantoro serta cucunya Hari Susanto.
Dalam menjalankan roda organisasi beberapa nama yang juga berperan dalam berputarnya roda organisasi Persib adalah Mang Andun dan Mang Andi. Kedua kakak beradik ini adalah orang lapangan Persib. Tugas keduanya, sekarang ini dilanjutkan oleh putra dan menantunya, Endang dan Ayi sejak 90-an. Selain juga staf administrasi Turahman.
Renovasi pertama dilakukan pada kepemimpinan Kol. CPM Adella ( 1953- 1963 ). Kini sekretariat Persib di Jalan Gurame itu sudah cukup representatif, apalagi setelah Ketua Umum H. Wahyu Hamijaya ( 1994- 1998 ) merenovasi gedung tersebut sehingga menjadi kantor yang memadai untuk mewadahi berbagai kegiatan kesekretariatan Persib.
Kemampuan Persib menjaga nilai- nilai dan tradisinya serta menyesuaikan diri dengan perkembangan zaman tentu tidak lepas dari figur Ketua Umum bukan hanya figur yang berkemampuan mengelola organisasi dalam artian agar organisasi itu terus hidup, melainkan juga figur yang mampu menggali potensi dan mengakomodasikan kekuatan yang ada, sehingga kiprah Persib dalam kancah sepakbola nasional terus berlangsung lewat berbagai karya Persib.
Hingga saat ini, Persib masih menggunakan Stadion Siliwangi untuk memainkan laga kandangnya. Stadion ini lolos bersyarat sertifikasi BLI sehingga layak untuk digunakan di kompetisi Liga Super Indonesia. Kapasitas Stadion yang hanya 20.000 ini membuat seringnya terjadi pembludakan penonton, seperti ketika Persib menjamu Selangor FA (Malaysia) dalam sebuah pertandingan persahabatan, juga ketika Persib menjamu Persema Malang di Divisi Utama tahun 2007.
Pada Indonesian Super League 2008/2009, Persib terpaksa harus meninggalkan Stadion Siliwangi setelah terjadi kerusuhan ketika menjamu Persija Jakarta pada pekan kedua. Ditambah situasi politik yang sedang memanas akibat berlangsungnya Pemilu 2009, Kepolisian Kota Bandung tidak lagi mengeluarkan surat ijin menyelenggarakan pertandingan di Stadion Siliwangi bagi Persib. Sebagai alternatif, dipilihlah Stadion Si Jalak Harupat, Soreang, Kabupaten Bandung, sebagai “home-base” hingga akhir musim kompetisi.








Berdasarkan permasalahan itulah Pemerintah Kota Bandung berencana membangun Sarana Olahraga baru, termasuk stadion, di kawasan Gedebage. Stadion itu sendiri, yang peletakan batu pertamanya dilakukan pada awal 2008, ini diproyeksikan untuk menjadi home-base Persib serta untuk menyelenggarakan SEA Games tahun 2011 nanti. Stadion ini juga direncanakan untuk digunakan pada Porprov Jawa Barat 2010. Saat ini, kontrak pembangunan stadion yang rencananya akan diberi nama West Java Stadium ini telah diperoleh PT Adhi Karya Tbk dengan nilai Rp495,945 miliar. Diperkirakan, pembangunan stadion ini akan memakan waktu 883 hari. Untuk lapangan latihan, Persib menggunakan Stadion Persib di Jl. Ahmad Yani. Stadion yang dulunya dikenal dengan nama Stadion Sidolig ini direnovasi sejak tahun lalu. Kini di stadion tersebut terdapat lapangan latihan dengan rumput baru dan trek berlari serta di sampingnya terdapat mess untuk tempat tinggal para pemain dan staff Persib serta untuk kantor. Pada pertengahan bulan Juli diadakan rencana renovasi tahap kedua, yaitu merenovasi bagian depan stadion yang sekarang ini hanya merupakan ruko-ruko tempat menjual kaos Persib dll. Rencana ini menimbulkan kerisauan bagi para pedagang di sekitar Stadion Persib karena mereka tidak akan mendapat penghasilan jika diwajibkan mengosongkan lahan bisnis mereka.
Sejak diresmikan, pernah bocor dan ambruk akibat pipa air yang bocor. Belum lagi masalah rumput lapangan yang mengering karena terlamess persib sudah beberapa kali mendapatkan masalah. Atap ruang VIP di mess itu sering dipakai. Akhir-akhir ini atap mess juga bocor akibat musim hujan, sehingga menyebabkan licinnya lantai dan terganggunya aktivitas. Letak Stadion Persib yang berada di Jl. Ahmad Yani yang merupakan pusat keramaian juga membuat istirahat para pemain terganggu dan mudahnya para bobotoh untuk masuk ke dalam stadion.
Salah satu catatan unik dari tim ini adalah ketika menjuarai kompetisi sepak bola Perserikatan yang untuk terakhir kalinya diadakan, yaitu pada tahun 1993/1994. Dalam pertandingan final, Persib yang ditulang-punggungi oleh pemain-pemain seperti Sutiono Lamso dan Robby Darwis mengalahkan PSM Makassar. Kompetisi sepak bola Galatama dan tim-tim Perserikatan di Indonesia kemudian dilebur menjadi Liga Indonesia (LI). Pada laga kompetisi LI pertama tahun 1994/1995, Persib kembali menorehkan catatan sebagai juara setelah dalam pertandingan final mengalahkan Petrokimia Putra Gresik  dimana gol tunggal pada pertandingan tersebut dicetak oleh Sutiono. Persib juga merupakan salah satu klub Indonesia yang berhasil mencapai babak perempat final Liga Champions Asia.
Persib Bandung memiliki penggemar fanatik yang menyebar di seantero provinsi Jawa Barat dan Banten, bahkan hampir di seluruh wilayah Indonesia, mengingat catatan historis sebagai tim kebanggaan dari ibu kota provinsi Jawa Barat. Penggemar Persib menamakan diri sebagai Bobotoh. Pada era Liga Indonesia, Bobotoh  kemudian mengorganisasikan diri dalam beberapa kelompok pecinta Persib seperti Viking, Bomber, Rebolan, Jurig Persib, Casper dan Persib-1337. Viking merupakan organisasi Bobotoh dengan jumlah anggota terbanyak dan tersebar di penjuru Jawa Barat, Banten, Kalimantan, dan daerah-daerah lain di Indonesia. Adapun Bomber sekarang sudah bergabung dan menjadi salah satu distik Viking dengan nama Viking The Bomberman.
Viking memiliki hubungan yang sangat kelam dengan kelompok suporter Persija Jakarta, The Jakmania. Sudah banyak peristiwa maupun insiden-insiden yang terjadi akibat permusuhan abadi dua suporter garis keras ini. Bahkan pihak kepolisian maupun PSSI dan PT Liga Indonesia pun sudah berulangkali meminta Viking dan The Jak untuk berdamai. Namun, sama sekali tak ada titik terang untuk mendamaikan mereka. Hingga kini, Viking seringkali menyanyikan lagu-lagu rasis untuk menghujat tim yang mereka benci setiap kali mereka menyaksikan klub kebanggaan mereka bertanding, walaupun Persib dan Persija tidak sedang saling bertarung dalam satu pertandingan. Pada saat Persib dan Persija bertemu, biasanya pihak Polda Metro Jaya (bila pertandingan akan dilaksanakan di Gelora Bung Karno) dan pihak Polwiltabes Bandung (bila pertandingan akan berlangsung di Stadion Siliwangi atau di Stadion Si Jalak Harupat) akan berpikir dua kali untuk mengeluarkan izin pertandingan tersebut karena begitu besarnya potensi terjadinya kerusuhan antara suporter kedua tim.Semua kerusuhan dan kekacauan dimulai dari kesalahan Jakmania. Menurut banyak saksi, Jakmania dulunya merasa iri dengan keberhasilan gemilang dari tim Persib. Mereka merasa putus harapan dengan tim kebanggaan mereka yaitu Persija yang seringkali kurang memuaskan. Viking padahal seringkali meminta damai, tapi dengan sikap Jakmania yang bisa dibilang anarkis dan rasis, Vikingpun akhirnya tidak tahan. Yang mengakibatkan mereka masih bermusuhan sampai sekarang.
Viking pernah dibilang sebagai suporter paling fanatik, karena kefanatikkannya, Viking dapat menjadi contoh bagi para Suporter lainnya di Indonesia.